Selasa, 16 Oktober 2012

Rangkuman Buku Pengantar Ilmu Antropologi

RANGKUMAN BUKU


BAB 1
Asas-asas dan ruang lingkup ilmu antropologi
Fase-fase perkembangan ilmu antropologi
Fase pertama (sebelum 1800)
Kedatangan bangsa eropa barat ke benua afrika, asia dan amerika selama 4 abad (sejak akhir abad ke-15 hingga permulaan abad ke-16) membawa pengaruh bagi berbagai suku bangsa ketiga benua tersebut. Bersamaan dengan itu mulai terkumpul tulisan buah tangan para musafir, pelaut, pendeta penyiar agama nasrani, penerjemah kitab injil, dan pegawai pemerintah jajahan dalam bentuk kisah perjalanan, laporan dan sebagainya.

Fase Kedua (kira-kira pertengahan abad ke-19)
Mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitive dengan maksud untuk mendapat suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia
Fase ketiga (permulaan abad ke-20)
Mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar eropa guna kepentingan pemerintah colonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang masyarakat masa kini yang kompleks.
Fase keempat (sesudah kira-kira 1930)
Mengenai tujuannya, ilmu antropologi yang baru dalam fase perkembangan yang keempat ini dapat dibagi dua, yaitu tujuan akademial dan tujuan praktisinya. Tujuan akademisinya adalah mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari keragaman bentuk fisiknya, masyarakat, serta kebudayaan. Karena di dalam praktisnya ilmu antropologi biasanya mempelajari manusia dalam keragaman masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat suku bangsa itu.
Antropologi masa kini
Perbedaan-perbedaan di berbagai pusat ilmiah
Secara kasar aliran-aliran dalam antropologi dapat digolongkan berdasarkan atas berbagai universitas di beberapa Negara tempat ilmu antropologi berkembang yaitu terutama di amerika serikat, ingris, eropa tengah, eropa utara, uni soviet, dan Negara-negara yang sedang berkembang.
Di Amerika Serikat adalah tempat ilmu antropologi dalam fase keempatnya itu telah berkembang seluas-luasnya.
Di Inggris dan Negara-negara yang ada dibawah pengaruhnya seperti Australia, ilmu antropologi dalam fase perkembangan yang ketiga masih dilakukan, tetapi dengan hilangnya daerah-daerah jajahan inggris, maka sifat dari ilmu antropologi tentu juga berubah. Para sarjana antropologi bangsa Australia mempelajari suku-suku bangsa asli di papua nugini dan kepulauan Melanesia untuk keperluan pemerintah-pemerintah jajahannya disana (sekarang bekas jajahan).
Di Uni Soviet, ilmu antropologi berdasarkan konsep Karl Marx dan Friedrich Engels mengenai tingkat-tingkat evolusi masyarakat. Ilmu itu hanya dianggap sebagian dari ilmu sejarah, yaitu bagian yang mengkhususkan pada asal mula, evolusi, dan penyebaraan kebudayaan bangsa-bangsa di seluruh muka bumi.